Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun
1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan
Pameran Islam Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian
penemuannya tersebut :
1. Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran
selalu diawali dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai statement pembuka, yaitu
“Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang artinya : “dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”). Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut
(dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi –
Allah – Arrahman -Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari
masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata selalu merupakan
kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1)
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142) c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3) d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6) Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19, yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1)
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142) c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3) d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6) Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19, yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
3. Jumlah keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19×6).
4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114
buah (atau 19 X 6), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan
sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi
ditemukan di surat ke-27 ayat : 30. Berbeda dengan surat-surat lain,
surat ke-9 memang khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena
isinya merupakan ayat-ayat perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok
pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai
dengan kaum musyrikin karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke
27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Sulaiman.
Jadi terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27. Surat ke-9 ayat 3: “Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.” Surat ke-27 ayat: 29-31: “Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
Jadi terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27. Surat ke-9 ayat 3: “Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.” Surat ke-27 ayat: 29-31: “Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan
‘Basmalah’, kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan hasilnya
merupakan kelipatan angka 19, yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3 ).
6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik
antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang
ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.
============ surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25, 26, 27
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
7. Dari point 6, apabila bilangan surat-surat
dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+…+24+25+26+27)
maka hasilnya adalah 342 (atau 19 X 18).
8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1) dan 76 huruf (atau 19 X 4 )
9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2).
10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3).
11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata
(atau 19 X 1), dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari
19 huruf (atau 19 X 1).
12. Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)
13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama,
terdiri dari 19 ayat (atau 19 X 1) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain
itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila
diurut/ dihitung mundur dari belakang Quran. ======== surat ke : 114,
113, 112, 111, ………………., 98, 97, 96
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah mengepung/mengunci mereka dari belakang”.
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah mengepung/mengunci mereka dari belakang”.
14. Dari point 13, apabila bilangan surat-surat
dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s/d ke-96,
(114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 (atau 19 X 105).
15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 ayat : 19 (atau 19 X 1).
16. Penulis juga menemukan bukti bahwa surat-surat yang
memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat ditemukan yang paling
banyak dalam Quran, yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah
surat. Disusul kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan
belas), 29 (dua puluh sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh
dua) ayat, yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila
dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya
merupakan kelipatan angka 19, yaitu sbb :
= surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
= surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )
== surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari: 3 ayat
== surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
== surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
== surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
== surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19 X 7).
= surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
= surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )
== surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari: 3 ayat
== surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
== surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
== surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
== surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19 X 7).
17. Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini
yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code
letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-’aat” yang
artinya “kata singkatan”. Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua puluh
sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam
kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf “Muqatta-’aat”. 14
huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad,
tha’, shin, qaf, nun, dan kha’. 14 macam kombinasi huruf adalah : 1.
Alif, lam, mim 2. Kha, mim 3. Alif, lam, ro’ 4. Alif, lam, mim, ro’ 5.
Tho’, sin 6. Tho’, sin, mim 7. Ya’, sin 8. Nun 9. Kaf, kha’, ya’, ain,
shod 10. Alif, lam, mim, shod 11. Shod 12. Qof 13. Ain, sin, qof 14.
Tho’, ha’ 29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3, 7, 10 11, 12, 13, 14,
15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45,
46, 50, dan 68. Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya
kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan
kelipatan 19, yaitu 14 +14 + 29 = 57 (atau 19 X 3 ). Tanda-tanda dengan
kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang berbeda-beda.
Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula yang berpendapat
huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar
supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-’aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-’aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19.
Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19:
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1
merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok
terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut
menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’ (Surat ke-57
ayat : 3).
3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat
ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar
melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu ‘Maha Besar’.
4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
5. Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof.
Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia
yaitu : – tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi
jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena
didalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan
saraf-saraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada
ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.
6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik,
alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting
fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas
tulang pada masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan
ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk tapak
tangan/ kaki kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam Bahasa Arab) ?
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang
melatarbelakangi komposisi literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada
duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Ilahi, bukan
karya manusia. Otak manusia tidak akan mampu mencipta karya literer
yang tunduk pada suatu kode matematik yang sekaligus membawa tema
utamanya. Apalagi mengingat turunnya wahyu secara berangsur-angsur,
dengan bahagian-bahagian surat yang acak tidak berurutan, disesuaikan
dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-belakanginya.
Selanjutnya, angka 19 dapat berfungsi sebagai
pemeliharaan keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek
apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak,
dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran
multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan
dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan.
Demikianlah seluruh isi Quran seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir
zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan
lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam bissawab.
Sebagai bahan renungan saya cuplikkan beberapa ayat di bawah ini :
Surat ke-15 ayat 9 : “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan
Kami pulalah yang tetap menjaganya.”Surat ke 41 ayat 42 : “Yang tidak datang kepadanya (Quran) kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”
Surat ke-86 ayat 13 : “Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dengan yang salah.”
Surat ke-18 ayat 27 : “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Quran). Tidak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.”
Source : http://moeflich.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar